Oct 20, 2012

Sejarah Jurnalistik di Indonesia


Jauh sebelum terkenal di kawasan Asia, istilah jurnalistik lebih dulu akrab namun dengan masyarakat Eropa. Di Eropa tidak jelas siapa pelopor pertamanya. Namun, padi 1605; Abraham Verhoehn di Antwerpen Belgia yang mendapat ijin mencetak Niewe Tihdininghen. Akhirnya, pada 1617, selebaran ini dapat terbit 8 hingga 9 hari sekali. Sejarah jurnalistik yang yang terjadi di Eropa, dapat dipastikan menyebar hingga kawasan Asia, dan ikut berpartisipasi dalam pembentukan cerita sejarah jurnalistik Indonesia maupun negara-negara yang ada di kawasan Asia lainnya.

Berbicara mengenai sejarah jurnalistik, semua itu tidak bisa lepas dari pengaruh sejarah jurnalistik yang ada di berbagai negara, khususnya negara-negara yang ada di kawsan Eropa. Pengaruh-pengaruh tersebut menyebar tentu saja melalui beberapa cara. Salah satunya yang memungkinkan masuknya istilah jurnalistik ke Indonesia adalah melalui penjajahan yang dilakukan oleh negara-negara yang ada di Eropa seperti Belanda.

Berdsasarkan sejarah, jurnalistik Indonesia dibagi menjadi 3 golongan :
  1. Pers Kolonial
Sejarah jurnalistik Indonesia pertama dimulai oleh orang-orang Belanda. Saat itu dibangun sebuah persatuan jurnalistik. Persatuan jurnalistik tersebut di kenal jug adengan istilah Pers Kolonial. Pers Kolonial merupakan pers yang dibangun oleh orang-orang Belanda di Indonesia. Pada abad ke-18, muncul surat kabar bernama Btaviasche Nouvvelled . Sejak saat itu bermunculan surat kabar dengan bahasa Belanda yang isinya bertujuan untuk membela kaum kolonialis.

  1. Pers Cina
Berkembangnya dunia jurnalistik di Indonesai juga tak lepas dari pengaruh orang-orang Cina. Sejarah jurnalistik Indonesia yang berhubungan dengan kaum dataran Cina ini dimulai dari kemunculan surat kabar yang dibuat oleh orang-orang Cina. Media ini dibuat sebagai media pemersatu keterunan Tionghoa di Indonesia.

  1. Pers Nasional
Sejarah jurnalistik Indonesia yang sesungguhnya dimulai saat gerakan Pers Nasional muncul pada abad 20 di Bandung dengan nama Medan Priayi. Media yang dibuat oleh Tirto Hadisuryo atau Radeng Djikomono, diperuntungkan sebagai alat perjuangan pergerakan kemerdekaan. Tirto hadisuryo akhirnya dianggap sebagai pelopor peletak dasar-dasar jurnalistik modern di Indonesia.



Oct 17, 2012

Sejarah Jurnalistik di Dunia



Sejarah jurnalistik dunia dimulai pada jaman Romawi kuno. Pada masa pemerintahan Julius Caesar (100-44). Pada saat itu, terdapat acta diurna yang memuat semua hasil sidang, peraturan baru, keputusan-keputusan senat dan berbagai informasi penting yang ditempel di sebuah pusat kota yang disebut Stadion Romawi atau "Forum Romanium".

Kata diurma sendiri berarti harian atau setiap hari, dan acta yang berarti catatan. Kata-kata ini kemudian berkembang menjadi journal (jurnal) yang berarti catatan. Journal menjadi dasar dari kata jurnalistik atau journalism yang kita kenal hingga sekarang.

Di kawasan Eropa tidak jelas siapa pelopor pertamanya. Namun, pada 1605; Abraham Verhoehn di Antwerpen Belgia yang mendapat ijin mencetak Niewe Tihdininghen. Akhirnya, pada 1617, selebaran ini dapat terbit 8 hingga 9 hari sekali.

Beranjak ke Jerman, di tahun 1609, terbitlah surat kabar pertama bernama Avisa Relation Order Zeitung. Pada 1618, muncul surat kabar tertua di Belanda bernama Coyrante uytltalien en Duytschland. Surat kabar ini diterbitkan oleh Caspar VanHilten di Amsterdam. Kemudian surat kabar mulai bermunculan di Prancis tahun 1631, di Italia tahun 1636 dan Curant of General newsterbit, surat kabar pertama di Inggris yang terbit tahun 1662.

Dalam sejarah Islam, seperti dikutip Kustadi Suhandang (2004), cikal bakal jurnalistik yang pertama kali di dunia adalah pada zaman Nabi Nuh. Saat banjir besar melanda kaumnya, Nabi Nuh berada di dalam kapal beserta sanak keluarga, para pengikut yang saleh, dan segala macam hewan.
Untuk mengetahui apakah air bah sudah surut, Nabi Nuh mengutus seekor burung dara ke luar kapal untuk memantau keadaan air dan kemungkinan adanya makanan. Sang burung dara hanya melihat daun dan ranting pohon zaitun yang tampak muncul ke permukaan air. Ranting itu pun dipatuk dan dibawanya pulang ke kapal. Nabi Nuh pun berkesimpulan air bah sudah mulai surut. Kabar itu pun disampaikan kepada seluruh penumpang kapal.
Atas dasar fakta tersebut, Nabi Nuh dianggap sebagai pencari berita dan penyiar kabar (wartawan) pertama kali di dunia. Kapal Nabi Nuh pun disebut sebagai kantor berita pertama di dunia.

Oct 12, 2012

"Istilah Kepariwisataan"


  A

Aisle seat : Kursi di sebelah lorong pesawat atau kereta api
Akomodosi : Hotel atau tempat menginap wisatawan dalam perjalanan wisatanya
Arrival : Jadwal kedatangan
Arunk (Arrival Unknown) : Seseorang yang melakukan penerbangan terusan dari suatu kota ke kota berikutnya, tetapi jadwal kedatangannya sebelum penerbangan terusan ini tidak diketahui, contohnya, seseorang dari kota A akan melakukan penerbangan dari kota B ke kota C, tetapi jadwal kedatangannya dari kota A ke kota B tidak diketahui. 

B

BB (Bed and Breakfast) : Suatu hotel yang menyediakan kamar termasuk makan pagi di hotel tersebut.


C

Caddy : Tukang angkat-angkat atau pesuruh dalam permainan golf yang membawa tas golf berisikan beberapa stick golf
Cancel : Pembatalan suatu produk yang telah di pesan oleh konsumen sebelumnya.
Cancellation Fee : Biaya atas pembatalan penggunaan jasa yang telah dipesan sebelumnya seperti, pembatalan pemesanan hotel, tiket pesawat, paket tour dan lain-lain. 
Check In : Melaporkan diri untuk pemakaian jasa yang telah dipesan sebelumnya seperti  pada hotel atau pada suatu penerbangan
Check out : Melaporkan diri atas telah berakhirnya pemakaian jasa atau produk wisata yang digunakan 
Confidential tariff : Harga yang berlaku antara pihak-pihak tertentu sesuai dengan harga yang telah disepakati dalam perjanjian yang telah dibuat.
Confirmed : Pemesanan suatu produk atau jasa telah disetujui
Contract Rate : Harga perjanjian antara dua penyedia jasa pelayanan pariwisata
Conveyor belt : Ban berjalan di bandara tempat kita mengambil barang/bagasi

D

Delay : Penundaan jadwal yang telah ditetapkan seperti jadwal keberangkatan pesawat
Departure : Jadwal keberangkatan
Destination : Destinasi, Daerah yang menjadi tujuan dalam perjalanan wisata.
Direct Flight : Penerbangan langsung tanpa transit 
Double bed : Satu buah tempat tidur buat dua orang

E

Entertain : Menjamu dimana maksudnya menjamu partner kerja untuk mempererat hubungan kerja
ETA (Estimate Time Arrival) : Perkiraan waktu kedatangan suatu penerbangan.
ETD (Estimate Time Departure) : Perkiraan waktu keberangkatan suatu penerbangan
Extra bed : tempat tidur tambahan

F

Fam Trip : Suatu perjalanan untuk lebih mengenal produk-produk wisata atau destinasi wisata
Free Flow : Secara harfiah diartikan kedalam Bahasa Indonesia berarti mengalir secara bebas, maksudnya adalah semacam tawaran dari perusahaan jasa untuk memberikan pelayanan secara gratis kepada konsumen. Misal pada suatu hotel yang mengadakan suatu acara memberikan free flow soft drink  yang berarti konsumen bisa menikmati soft drink sepuas-puasnya dalam acara tersebut.
Full board : Suatu hotel yang menyediakan penginapan termasuk didalamnya memberi konsumsi (Makan Pagi, Siang dan makan malam) kepada tamunya selama menginap di hotel tersebut.
Full Day Tour : Suatu tour yang berlangsung dalam satu hari penuh.

G

Go Show : Istilah ini lebih sering di artikan sebagai seseorang yang datang langsung ke Bandara untuk mendapatkan tiket penerbangan tanpa pemesanan sebelumnya
Group rates : Harga kamar suatu hotel yang diperuntukkan bagi suatu rombongan yang datang secara bersama-sama dalam suatu kelompok.
Guest : Tamu/wisatawan
Guide : Dalam bahasa Indonesia lebih familiar di sebut dengan Pramuwisata atau pemandu wisata yang menemani dan memberi informasi kepada wisatawan tentang hal-hal yang dikunjunginya termasuk juga tentang adat-istiadat masyarakat setempat.

H

Half Day Tour : Lebih sering digunakan dalam suatu paket tour yang maksudnya suatu tour hanya berlangsung setengah hari.
Host : Tuan Rumah

I

In House Guest : Tamu/wisatawan yang sedang tinggal/menginap di suatu hotel
Infant : Berarti bayi yang di dalam penerbangan biasanya di pendekkan menjadi INF yakni bayi masih berusia di bawah 24 bulan
Itinerary : Jadwal perjalanan secara detail termasuk jadwal kedatangan dan keberangkatan seorang wisatawan

J

Jet lag : Merupakan suatu perasaan yang sangat lelah sewaktu melakukan penerbangan yang sangat lama

L

Landing : Posisi pesawat udara menuju tempat pendaratannya hingga sampai berhenti mendara di Bandara yang ditujunya
Length of Stay : Jangka waktu berapa lama wisatawan tinggal di suatu hotel
LO (Liaison Officer) : Petugas Penghubung/perantara yang membantu pengunjung atau tamu untuk mengantar ketempat-tempat tujuannya 
Lost and Found (LF) : Tempat melaporkan diri jika barang/bagasi tertinggal selama penerbangan

M

Meeting : Rapat atau pertemuan

N

No Show :  Seseorang yang telah memesan suatu produk tapi tidak datang pada tanggal pemesanannya tersebut. 

O

Occupancy : Tingkat Hunian Kamar suatu hotel
Origin : Daerah asal wisatawan
Over Flow Rates : Harga kamar yang sifatnya khusus terutama pada tamu yang dikirim oleh hotel lain, karena hotel yang bersangkutan sedang penuh.

P

Porter : Petugas resmi di bandara/pelabuhan yang di menawarkan jasa untuk mengangkat barang/bagasi
Porter fee : Uang/biaya untuk jasa porter
Published rate : Harga kamar suatu hotel yang dijual sesuai dengan yang dipublikasikan kepada masyarakat umum.

R

Refund : Pengembalian atas pembayaran konsumen yang telah membayar suatu produk seperti, paket tour, tiket pesawat, akomodasi dll, karena suatu hal konsumen tersebut membatalkan rencana perjalanannya.
Reservasi : Pemesanan suatu produk atau jasa yang akan digunakan.
Reserved : Suatu produk atau jasa telah dipesan sebelumnya dan telah disetujui.
Rooming List : Daftar jumlah kamar yang akan digunakan oleh suatu grup yang akan menginap di suatu hotel.
Runway : Landasan Pacu Pesawat

S

Sightseeing : Perjalanan wisata singkat untuk melihat-lihat sekitarnya
Single bed : Tempat tidur buat satu orang
Sunrise : Matahari terbit
Sunset : Matahari terbenam

T

Take off : Posisi pesawat udara ketika mulai terbang ke angkasa hingga sudah tidak menyentuh daratan lagi.
Tee : Tempat permulaan atau awal dalam permainan golf
Tee off : Mulai memukul bola dalam permainan golf
Travel Agent Rates  : Harga kamar berdasarkan perjanjian antara pihak Travel Agent (Biro Perjalanan) dengan pihak hotel.
Transit : Berhenti sebentar di suatu kota untuk pindah ke penerbangan lain.
Twin bed : dua buah tempat tidur terpisah yang masing-masing diperuntukkan buat satu orang

U

Upgrade : Meningkatkan/Menaikkan, misal ketika menginap di standard room di upgrade ke superior room

V

VIP (Very Importan person) : Orang Penting yang ikut dalam suatu paket wisata seperti seorang komisaris perusahaan atau seorang pejabat pemerintahan dan lain-lain
Voucher : Tanda bukti yang digunakan oleh konsumen untuk mengklaim jasa yang telah dipesannya atau didapatnya kepada perusahaan yang menyediakan jasa sesuai yang tertera di dalam voucher tersebut, dan perusahaan yang bersangkutan akan menagih pembayaran kepada pihak yang menerbitkan/issued voucher

W

Walk In Guest : Tamu yang datang sendiri ke hotel tanpa melalui penyedia jasa seperti Travel Agent ataupun melalui jasa seseorang
Weekend rates : Harga kamar yang berlaku untuk akhir pekan seperti pada hari sabtu dan hari minggu
Window seat : Tempat duduk yang letaknya tepat dekat jendela
Window shopping : Pergi ke pusat-pusat perbelanjaan hanya sekedar melihat-lihat




Nama Kelompok :

Umy Magfirah M (18610328)
Tri Wahyuni Handayani (16610971)
Nevy Afriani Putri (14610945)